Rabu, 25 Maret 2015

Kemana Lagi Kita Menjejak?

Tulisan ini hanya sebagai bentuk rasa syukur, dan menguatkan semangat kembali. Jangan serius kali dikomentari.

Apalagilah yg mau dikeluhkan ttg keraguan masa depan, sprti kemapanan dan pekerjaan (kegalauan manusia umur 25)

Kemanalah lagi kita melangkah di tahun 2015 ini, 2 tahun terakhir sudah kita menjejak hampir di seluruh pulai inti Indonesia, tinggal Papua saja yg belum. mengunjungi setiap propinsi di pulau Sumatera, menyusuri pantai2 indahnya. Jalan darat, kereta api, hingga udara dari satu kota ke kabupaten di pulau jawa. Melintasi laut jawa menjejak di pulau kalimantan, selatan dan timur. Menyusuri pantai barat Sulawesi, dari sulsel hingga sulbar. Mencicipi manisnya air di beberapa kepulauan maluku. Ah... sulit sudah menguraikan. Masih saja mengeluh???

Sabtu, 21 Maret 2015

Misteri Tujuh Ranting Kayu

Sesuai dengan kewenangannya, Pengadilan Negeri Gartala, sudah menyelesaikan perkara antara Nek Asih dan Penguasa Hutan setempat. Atas permintaan Penguasa Hutan kepada pihak berwajib akhirnya Nek Asih dijatuhi hukuman tujuh bulan penjara, atas tujuh bilah ranting kayu yang dibawanya pulang dari dalam hutan.

Peristiwa itu terjadi lima tahun lalu, sekitar akhir dari bulan Juni 2010, tempatnya di dalam hutan Lingpun, Desa Grobokan, Kabupaten Gartala.

Seperti biasa dilakukannya, sore itu Nek Asih ingin menanakkan nasi, dan memasak air untuk keperluan makan, sebelum malam benar-benar gelap. Namun sore itu Nek Asih tak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya, tak ada kayu yang bisa dibakar untuk memasak. Jangankan kompor gas, boro-boro listrik, minyak tanah pun tak ada disini, bahkan Nek Asih sering membakar plastik untuk dijadikan bara pertama membakar kayu.

Akan tetapi Nek Asih, saat itu benar-benar lapar. Mau tidak mau dia harus mencari kayu bakar. Meski,  sebulan lalu dia pernah mendengar seorang kakek pernah tak kembali pulang saat mencari kayu bakar di dalam hutan.