Sabtu, 01 April 2017

Ilusi Kemakmuran, Sebuah Dilema Pembangunan



Penolakan aktifitas pertambangan kian masif, aksi demontrasi terjadi di daerah-daerah di Indonesia. Awalnya dimulai dari aksi solidaritas atas pengorbanan Ibu Patmi menolak Pabrik Semen di depan Istana. Kini Ia berpulang, namun semangat penolakan kian tak terbendung

Pengorbanan mempertahankan hak atas tanah dan lingkungan yang baik sudah berkali-kali terjadi. Di Lumajang Salim Kancil meregang nyawa dibantai sekelompok preman saat menolak aktifitas tambang pasir besi. Di Kalimantan Timur bentrok antar masyarakat dan perusahaan sudah tak terhitung. Bahkan, total 24 anak sudah meninggal di kolam bekas galian tambang.

Dari kejadian-kejadian ini sudah selayaknya kita mempertanyakan, bahwa ada yang salah dari pengelolaan sumber daya alam, khususnya industri pertambangan. Beberapa upaya sudah dilakukan, bahkan dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, konflik antar perusahaan tambang dengan masyarakat tersus terjadi.

Selasa, 27 September 2016

Kau dan Ibu mu (1)

Hari ini akhirnya kita bertemu, meski masih dalam ruang yang berbeda. Kau masih dalam rahim ibu mu. Aku juga belum tahu bagaimana bentuk mu hingga minggu ke 11 kau di sana. Maaf aku tak bisa membersamai kalian karena jarak antara aku dan ibumu. Ibu mu masih harus menyelesaikan studinya di kampus kebanggaan Kaltim, Mulawarman. Beruntung kau, sejak masih dalam perut ibumu sudah membawamu ke sana kemari, dalam diskusi-diskusi panjang ilmu pengetahuan, dalam argumentasi-argumentasi logis, serta pencarian data demi data. mungkin ini pesan pertama kami padamu.
 "Berenanglah dalam kolam ilmu pengetahuan sepanjang hidupmu, karena hanya dengan ilmu pengetahuan kau akan mengenal Tuhan dan Dirimu"

Tiap malam saat ibumu terlelap aku sering iseng mencoba berdialog denganmu, semoga kau suka dengan cerita-cerita cegegesan itu. Kadang, entah aku yang berlebihan aku seakan bisa merasakan respon mu, melalu tangan yang ku tempel ke dinding perut ibumu.

Nak, apapun dunia yang akan kau lihat nanti. Kau pasti akan menangis, karena ini memang tempat yang mengerikan. Ada banyak kejahatan, pengkhinatan, peperangan, kesedihan dan tangisan. Perdamaian hanya akan kau temukan di mulut-mulut atau paper para akademisi, kesejahteraan hanya akan menjadi tujuan utopis. Ada banyak kengerian di bumi manusia ini, namun kau masih bisa mengetahuinya dari lembar-lembar tulisan, bab demi bab, buku demi buku. Bacalah.

Aku pulang dulu ke Ibu kota tempat imajinasi yang semakin kabur, tapi dunia kini memang mendesak untuk penyelamatan ekonomi. Nanti kita bercakap-cakap lagi di Jakarta. Ada banyak yang mau aku ceritakan, ada juga hadiah untuk mu. Bola Dunia. Ada cerita jauh tentang seperempat darah mu di situ.

Senin, 26 September 2016

Cerita Kakao dari Tengah Suawesi



Hasil pohon kakao tak lagi nikmat seperti coklat dari buahnya. Kini kakao menyisakan kecemasan, menimbulkan tanda tanya tentang masa depan dan keberlangsungan. Aroma kakao kini hanya kemilau kejayaan masa lalu, meninggalkan petani tanpa asa pada semesta.

Desa Bambarini, yang terletak di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pernah berjaya dengan tanaman kakaonya. Penduduk desa ini punya cerita khas tentang masa keemasan kakao pada pertengahan 1990an hingga awal 2000an. Masa yang, antara lain, ditandai banyaknya truk hilir mudik mengangkut hasil kebun kakao. Pendapatan petani yang tinggi juga memungkinkan mereka membeli motor atau mobil secara tunai. Bahkan tiap rumah tangga petani memiliki sepeda motor. Padahal jika dilihat ke belakang, tahun 1997 merupakan masa krisis ekonomi yang menerpa hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Senin, 15 Agustus 2016

Jogja Dini Hari

Sebutir waktu pada masa lampau membuat kepala kita menjadi alat perekam yang tiada tandingannya. Sebutir waktu yang berisi kejadian sederhana, kejadian yang tidak mau dan tidak mampu kita lupakan. Sebutir waktu yang membuat kita geli, tertawa, haru, tertegun dan bersedih. Dan mencemburui masa lalu adalah hal yang paling lucu sekaligus menyedihkan. (AAM, 2015)

Selasa, 03 November 2015

Konflik Tambang dan Absennya Fungsi Perizinan

Pada akhir September lalu, Salim-yang sering dipanggil Kancil-meninggal karena memperjuangkan kampung halamannya yang porak-poranda akibat aktivitas pertambangan pasir di Lumajang, Jawa Timur.

Konflik pertambangan bukan kali ini saja terjadi. Pada umumnya, di mana ada pertambangan, potensi persinggungan antara masyarakat sekitar dan perusahaan tambang menjadi kepastian. Kota Samrinda, misalnya. Sebanyak 70 persen wilayah ibu kota Kalimantan Timur ini adalah wilayah usaha pertambangan batu bara.


Minggu, 02 Agustus 2015

Dana Aspirasi, Berpotensi Ganggu Kesesuaian Penganggaran dan Perencanaan di Daerah?

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersumpah untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekelumit kalimat sumpah tersebut diucapkan oleh anggota dewan saat mereka dilantik. Kata aspirasi ini kemudian diterjemahkan dalam pasal 80 huruf j UU MD3, Dewan perwakilan rakyat berhak mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan daerah pemilihan. Pasal ini kemudia menjadi landasan hukum bagi DPR menafsirkan aspirasi menjadi sebuah program dan pagu anggaran, dikenal dengan istilah “Dana aspirasi