Film yang dimainkan Jhon Travolta dan Dustin Hofmann ini,mengangkat kekuatan media sebagai kekuatan pembangunan opini yang nantinyadiharapkan mampu menjadi preasure atau penetrasi dalam pengambilankeputusan, Jhon Travolta yang berperan sebagai SamBalley, dengan tanpa sengajamelakukan penyanderaan terhadap anak-anak dan seorang kurataor di museum, halini di sebabkan di PHKnya Sam,tanggung jawab sebagai seorang ayah dari dua orang anak dan seorang suami,menyebabkan Sam harus melakukan pengancaman, namun akibat penyanderaan initanpa sengaja Sam menembak temannya yang juga seroang satpam berkulit hitamClift. Tanpa disengaja seorang reporter televisi MaxBracket, berada dalam museum, Opiniyang terbentuk diawal Sam adalah seorang penjahat, namun keterangan Sam terhadapMax, membuktikan Sam bukanlah seorang penjahat tapi hanya mendapat sedikittekanan psikologis.
Sistem hukum Amerika yangmenggunakan juri sebagai penentu keputusan peradilan pun, memantik ide dari Maxyang nota benenya seorang reporter untuk membentuk opini di masyarakat.Sekaligus dengan keinginan Max ingin mendapat berita yang hebat dan ingin dianggapsebagai reporter terbaik, dengan sorotan terbesar, sehingga mampu menaikkanratting.... Ingat ratting adalah kejaran media..., balik ke Max, Max punakhirnya melakukan wawancara eksklusif kepada Sam, yang mengungkapkan motif dankejadian yang sebenarnya bahwa Sam sedang kalut karena kehilangan pekerjaandikarenakan ia harus membiyayai anak dan istrinya, dan ia tak bermaksud untukmelakukan penyanderaan hanya ingin di dengarkan oleh Ny. Banks seorang kuratormuseum yang memecatnya, hal ini menimbulkan opini di masyarakat bahwa Sam bukanlahpenjahat, dan hasil jajak pendapat (poling) menempatkan angka 59% warga Amerikaberpihak pada SAM. Opini ini pun kembali diperkuat dengan adanya komunikasivisual dimana, adanya slogan, spanduk, kaos, yang dipakai masyarakat Amerikadalam mengekspresikan kontroversial yang sedang terjadi.
Keberhasilan Max ini pun memantik api persaingan di antara media, karna hanya Max yang berada dekatdengan Sam, dan hanya Max yang mempunyai akses langsung dengan Sam, kondisi inisemakin mengglitik media lain untuk mengambil angle yang berbeda, agar takdianggap sebagai media pengekor. Sebelum kita melanjutkan mengenai persainganmedia ini, aku ingin mengatakan ada sebuah sequencedalam film ini yang sangat menarik untuk kita lihat, Max memiliki seorangasisten dan sekaligus sebagai seorang kameramen, wanita muda ini pun menjadibagian menarik di film ini, wanita muda ini lebih memilih menolong seorangsatpam berkulit hitam yang tertembak tadi ketimbang merekam kejadiaanya Max punberujar marah kenapa ia malah menolong bukan meliput, "kamu harus memilihmenjadi objek berita atau peliput berita?" kondisi ini sering menjadiperdebatan dalam peliputan berita antara menolong dan meliput berita danperdebatan ini tak kunjung usai. Namunidealisme wanita asisten max ini luntur di akhir film ini, hanya dikarenakanpromosi ke jaringan media di pusat, dimana akhirnya lebih mementingkan meliputberita ketimbang menolong dan lebih memintangkan nilai berita ketimbang faktayang terjadi.
Maaf pembahasan kita sedikitmelebar, kita kembali ke persaingan antar media, namun sebelum kita menuju keulasantersebut perlu kita ketahui terlebih dahulu kutipan berikut. Sebagai masyarakat modren tentunya mencariinformasi pertama-tama melalui media massa, seperti surat kabar, radio, beritaon line (internet), dan televisi. Dari media massa ini mengalir 1001 macaminformasi yang diperlukan warga tentang berbagai masalah. Dan ini adalahcita-cita pers di seluruh dunia, yakni memberikan informasi selengkap-lenkapnyakepada khalayak ramai, membantu khalayak mendapatkan haknya untuk mendapatkaninformasi yang benar dan lengkap yang disebut juga "people's rights to know".Ya... berita adalah hak khalayak untuk mendapatkannya dan media selaluberkeinginan memberikan berita yang aktual. Dan Berita dintayakan layak ketikadia juga memenuhi unsur akurat, lengkap, adil, dan berimbang. Dalam film Mad Cityini persaingan antar media kemudian memunculkan pelanggaran etika jurnalistik.Dimana adanya responden yang dibayar dan palsu yang mengungkapkan bahwa diaadalah teman dekat Sam, dan mengutarakan Sam adalah seorang yang arogan dantempramental, padahal Sam dan keluarganya sama sekali tidak mengenalnya. Masihingat dengan etika privasi? Ya dalam film ini media jugamelakukan pelanggaran terhadap etika privasi dimana Cliif, satpam kulit hitam yang tertembak tadi dan sedang berada diruang kamar rumah sakit di liput secara diam-diam dari luar jendela, hal inisangat-sangat melanggar etika privasi. Tak sampai disini, beberapamedia kemudian melakukan penawaran dengan memberikan sejumlah uang agar Clift bersediauntuk di wawancarai. Satu hal menarik lagi, mengenai Sudut Berita Yang Menyesatkan. Diakuibahwa pencarian angle dalam berita bukanlah hal yang mudah dan sering kalitidak membuahkan hasil, namun tak sering juga wartawan terseret kedalampenyimpangan profesionalitas dengan mengembangkan tema-tema yang menyesatkan.Lagi... dalam film ini, media mengambil angle rasis, dan di politisasidengan kasus yang juga sedang berkembang yaitu mengenai penggelapan danapensiun di salah satu BANK. Pengambilan angle rasis ini pun membelokkan kehal-hal yang tidak benar dan tidak berhubungan dengan permasalahan Sam.
Tekanan opini di masyarakat takkunjung membuat pihak keamanan dalam hal ini polisi dan FBI melembek denganmencoba membebaskan Sam dari segala tuntutan, sungguh dalam film ini Samterlihat sebagai pria yang baik hati dan dekat dengan anak-anak. Mencuatnyaberita ini menjadi berita international, menimbulkan persaingan antar reporterdalam jaringan media yang sama. Kevin Hollander dalam hal ini, yang memilikipermasalahan pribadi dengan Max, dan merasa tersaingi dan juga memiliki tekanandari kepentingan media (dalam hal ini ratting). Kevin pun menggaet asisten Maxdan mengambil rekaman jajak pendapat mengenai Sam sebagi seorang yang baik,namun Kevin mampu melakukan editan yang baik, dan muncul pemberitaan yangmemperkuat opini kedua bahwa Sam adalah orang yang jahat. Hal ini membalikkanopini awal secara drastis, dukungan warga Amerika terhadap Sam menurun dari 59%menuju 32%, disinilah letak kehebatan media yang mampu mengubah opini dimasyarakat sesuai dengan kepentingan media tersebut. Persaingan antar media iniakhirnya tak mengedepankan kebenaran yang terjadi pada Sam, namun menjadisebuah kepentingan media. Dan terjadilah Trial by the Press. Pemberitaan persterhadap tertuduh tak lagi memperhatiakn asas praduga tak bersalah, prinsippenyajian yang adil, jujur, dan berimbang sesuai yang di kehendaki kode etik jurnalistik, tetapi juga tidakmengindahkan etika sebagai pers yang beradab yang dituntut oleh hati nuranisiapapun. Trial by the press yangterjemahan bebasnya "Pengadilan Oleh Pers" benar-benar terjadi yang menyebabkanbunuh dirinya Sam dengan meledakkan dirinya dengan dinamit, dan di perkuatucapan terkahir Max dalam film ini
"We kill him (Sam)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar