---***---
"Jangan
kirim pesan lagi, kau tahu pasti kita tidak akan seperti dulu. situasi
memaksa kita unruk berubah. jadi tolong jangan paksakan dirimu. jangan
paksakan aku""Nanti akan ada yang menemani senja pulang, hingga gelap menjadi teman. lalu hujan turun bersama Tuhan. warisan purbakala itu kita simpan saja untuk sang Hujan.
Kali ini hujan tak turun dari awan yang mengubah diri. Tapi dari kita yang bedetup nada jantung seirama. Lalu kita kuyup dalam sakitnya diam.
*
"Hey,
tampaknya kau obsesif kompulsif terhadap kabut" / "hmmm, tidak. Kabut
itu juga dari awan, yang turun perlahan di saat dini hari. Ia turut
menghantar sang matahari terbit. bukannya endeless conversation ini
tentang menjmput dan menghantar matahari?"
*