Rabu, 05 Maret 2014

Teman Malam

Teman malam yang paling setia adalah kenangan. Maka kucari rumahmu dalam kenangan, yang pintunya tak boleh ku ketuk. Karena kau sedang mununggu.

Menunggu ku mengetuk, meski saat ku ketuk tak akan ada pintu yang terbuka. Karena anakmu sedang menangis minta disusuin.

Waktu itu kau bilang kalau aku tak boleh lewat di depan rumahmu, karena kau akan melihatku melintas. Setiap hari di balik jendala kau menunggu, ingin memanggil tapi bisu.
*
Aku tak ingin mampir, atau melintas semenitpun. Tapi alamat mu kini ada dalam kenangan ku.

Jujur, aku rindu untuk bareng sejenak memandangmu, dengan lesung pipi, dan dagu yang indah

Nakalku berpikir, mengecup keningmu sembari mengatakan "Tuhan mendefenisikan keindahan melalui lukisan yg dinamai (lalu kusebut namamu)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar